Pasang iklan disini

Tuesday, August 23, 2016

Iman itu abstrak daripada harta, Jika hilang tidak terasa, Namun jika kehilangan harta pasti terasa

Abstrak yaitu sesuatu yang tidak nyata atau tidak terlihat namun bisa kita rasakan dengan indra, seperti merasakan angin, bau, budaya, dll. Lalu bagaimana dengan Iman itu Abstrak?. Tentu ini berarti bahwa iman itu dapat kita rasakan, namun tidak bisa kita lihat, tidak bisa disentuh, dan tidak bisa kita atur sesuka hati. Bicara tentang iman tentu kita bicara masalah akidah.



Seperti yang kita ketahui iman dalam bahasa artinya yaitu meyakini dengan sepenuh hati, dan sebagai umat islam kita memiliki 6 rukun iman yang wajib kita imani. Apakah kamu melihat Allah ataupun Malaikat?. Tidak, kitka belum bisa melihat hingga sampai pada hari akhir nanti. Namun tanpa kita melihat sebagai umat islam kita tetap meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah dan Malaikat itu benar-benar ada, inilah yang dikatakan bahwa iman itu abstrak.

Kemudian saya ingin bertanya, jika kamu umat muslim yang beriman apakah kamu sudah membaca Al-Quran pada hari ini? Maka jika kamu menjawab belum tanpa rasa penyesalan, kemana imanmu?, apakah sudah hilang?. Lalu bagaimana jika hari ini kamu kehilangan uang atau benda yang bernilai lebih dari 20 ribu saja, pasti kocar-kacir mencari kesana-kesini karena merasa kehilangan.

Kalau kamu kehilangan benda yang sangat berharga seperti sepeda motor, dompet, uang yang bayak, dan lain sebagainya, apa yang akan kamu lakukan?. Saya rasa kamu pasti langsung hubungi polisi dan melaporkan barang berharga tersebut. Lalu bagaimana jika Imanmu yang hilang, kemana akan kamu cari, kemana mau melapor. Tentu tidak lucu jika rasa keimanan yang abstrak disamakan dengan rasa fisik yang nyata.

Bukankah Allah telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 82 yang artinya : “Dan Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu penghuni syurga, mereka kekal didalamnya”. Berdasarkan ayat-ayat itu, kita hendaknya paham dan sadar tentang pentingnya iman itu melebihi amalan-amalan yang lain. Orang yang mengaku beriman tetapi tidak beramal maka ia adalah penipu. Orang yang beramal tapi tidak beriman maka ia tertipu.

Maka dari itu kita tegaskan bahwa orang yang beriman tanpa harta yang banyak maka ia adalah orang yang kaya, sebaliknya orang yang memiliki banyak harta tapi tidak beriman maka ia adalah orang yang miskin.

0 komentar:

Post a Comment

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: uirpost@gmail.com

UIR Post Members